Awal Mula Gerakan 1000 Startup di Indonesia

Share ke Sosmed

Indonesia sebagai follower yang berkiblat di Sillicon Valley sana mencoba mengikuti pergerakan startup teknologinya. Pemerintah mengeluarkan gerakan 1000 startup yang di telurkan dari kominfo untuk semua penggiat IT di seluruh indonesia. Ketika melihat ini, muncul ide lama yang sudah terbenam ingin disalurkan, karena alasan kurangnya sumber daya maka hari Sabtu lalu tepatnya tanggal 13 Agustus 2016, ikutlah saya menghandiri acara “pengapian”.

Acara ini meliputi sambutan dari bapak mentri kominfo sekarang, Pak Rudiantara serta beberapa pelaku industri startup dan umkm seperti SalesStock dan Dagadu. Ntah disadari atau tidak, panitia tidak menyiapkan hal terpenting di kegiatan ini, apa itu? Pengertian startup. Ya, panitia seharusnya tidak sekonyon konyong “mendudukkan” pemain startup yang sudah berjalan dan memberikan saran ini itu. Well, is that work? Kadang kala kita perlu membedakan definisi ini. Apa beda startup dengan UMKM? bagaimana kelanjutan startup nanti? apakah ingin mengejar market dalam jangka pendeknya dan long running nya bagaimana?

Proses “pengapian” tidak cukup dengan melihatkan jenis startup lain, yang notebane adalah “meng-online-kan usaha real”, namun juga merunut jenjang dari apa yang akan kita ciptakan. Ntah itu aplikasi murni, atau ada campur tangan barang riil. Namun dengan mengundang mentri kominfo untuk hadir di acaranya ini, saya salut akan perjuangan panitia. Tidak mudah mendatangkan mentri dalam acara.

Pada dasarnya startup didirikan untuk memecahkan masalah nyata. Terlihat familiar bukan? Bukan hanya startup, bahwa sesungguhnya teknologi atau mesin diciptakan/dibuat untuk menyederhanakan dan memecahkan masalah manusia. Kerja yang berulang ulang, disederhanakan. Kerja yang menghabiskan banyak SDM, dipangkas. Makin kesini masalah tersebut sudah hampir tidak bisa dilihat dengan sekilas pandang saja, namun harus dengan pendekatan tertentu, insting seseorang penggiat juga diperlukan. Innovasi menciptakan kemudahan, bukan justru mengubah output dari inovasi tersebut. Perubahan memang diperlukan untuk maju dan bertahan.

Jujur, saya tidak menyelesaikan acara Ignition ini sampai habis, why? ngantuk. maaf ya Bukan hanya saya saja, teman disamping depan kiri kanan pun menguam. Why? Karena sebetulnya kita-kita yang datang kesana ingin langsung gerak. Ini anak muda generasi x dan z ada di ruangan itu yang sifat perlu dimaklumkannya adalah cepat bosan. We need action, action yang tidak terlalu lama dibentangkan oleh tanggal yang jaraknya terpaut jauh antar kegiatan.

Tulisan saya bukan menyudutkan atau sejenisnya, tapi saya bangga dan ingin memberikan saran. Kenapa harus mengapikan mereka yang sudah berapi?

Mahardhika Gilang.

 

Share ke Sosmed

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *