Senin. Sehabis gowes, masak telor. 2 biji. Balik ke monitor. Loh rame. Ada telp masuk dari no tidak dikenal. Dan nomer temen, yang menjadi guru smk di Sukabumi.
Jam 8. Cek ricek ternyata akses congest ke backend Ujione. Loh kok iso?
Fire up tim. Concall. Cek ujung ke ujung. Dari sisi server langsung cek. Load adem ayem. Masih banyak “ruang” load.
Cek network ke tim DC. Aman katanya. Cek trafik masuk, aman juga.
Cloudflare kah? Cek CF. Backend yang lain aman. Hemm menarik.
Digging into the cluster. Database cluster kah? Cek. Aman.
Web server? Load aman. Masih banyak “room”
Baik lah kita coba lepas proxy cloudflare. Eits tidak bisa, karena pakai sertifikat origin cloudflare. Ngubah SSL bakan makan waktu propagasi dan cache client side.
Balikin lagi ke SSL CF. Proxy on lagi.
Kali ini kita coba run ulang custer kubernetes. Berhasil. Tapi hanya sesaat. Baik lah sudah mulai ada titik terang.
Coba lagi dengan matikan beberapa worker. Tetap tidak bisa. Load di worker tetap aman. Jauh dari tinggi.
Tim kami menelusuri lagi dan lagi.
“Kemungkinan ada congest di splitter atau router kubernetes” sabda ku pada tim di grup.
On check oleh tim. Langsun ditambahin tambahan annotation di kubernetes.
Alhamdulillah.
Lancar kembali 🙂
