Solusi Gangguan Cemas

Share ke Sosmed

Buru buru, perut sudah terasa kontraksi berkali kali. Pagi itu mendung, ambil kunci mobil langsung buka pagar. Saat mau berangkat, perut ternyata sudah normal. Ku minta istri untuk cuti dulu ke puskesmas. Namun enggan, harus tetap jalan. Lagi pula masih kontraksi palsu.

Akhirnya setelah nego, anter-engga anter-engga, jadi anter. Dengan bocil, pakai child seat. Sat set, di jalan, melalui jamal, alias jalan magelang. Melewati resto jejamuran yang masih tutup. Terus keatas, berkelok dan sampai di puskesmas pakem, utaranya Grhasia.

Perjalanan balik, bocil number 3 ku dudukkan di child seat depan, bocil number 2 dibelakang, tiduran. Sambil menyalakan kembali radio, 92.3 FM. Sedang ada program siaran MQFM yang setelah dicaritau, masih dalam programnya AA GYM.

Siaran itu sudah masuk ke seperempat acara, yang intinya tentang gangguan kecemasan. Pembicaranya ustadzah, lupa namanya. Awalnya beliau menjelaskan tentang muslim yang sukses itu seperti apa. Lalu berlanjut kemasalah cemas.

Cemas, mengacu ke siaran tersebut, disebabkan oleh hal – hal yang belum terjadi, namun sering kali dikhawatirkan. Ntah itu besok, lusa, atau hari-hari setelahnya. Yang pasti hari itu belum datang. Memang betul persiapan diperlukan, namun kecemasan tidak diperlukan. Hidup lah hari ini, begitu kata beliau.

Selain mengubah mindset atau pola pikir tersebut, bersukur juga bisa sebagai jalan untuk keluar dari kecemasan yang berlebihan. Bersyukur masih bisa hidup, masih bisa makan, keluarga masih bisa berkumpul dan sejenisnya. Masa depan itu dipersiapkan bukan untuk dicemaskan, begitu lagi kata beliau.

Biasanya siaran radio itu seringnya hal-hal hiburan, hal serius atau bermanfaat seperti ini jarang bisa saya dengar kecuali beruntung saja lagi di mobil dan dengar radio.

Tanpa pikir panjang, siaran tadi langsung kubesarkan volumenya. Mengingat kejadian lampau tentang panic attack dan gerd yang selain tidak mengenakan, juga malu-maluin 😀

Seakan mendapatkan afirmasi dari sumber yang terpercaya, maka semenjak dengar siaran ustadzah dari MQ radio tersebut, pola pikir akan kecemasan mulai berubah.

Selain topik tentang kecemasan, juga beliau membawakan topik tentang sejatinya seorang muslim berperilaku. Seperti tawaqal sebelum baik. Untuk topik ini belum bisa saya ulas karena ilmunya sudah masuk, namun butuh afirmasi (lagi) dari berbagai sumber ilmu.

Salam

Share ke Sosmed

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *